Makalah tentang aktifitas berpikir

AKTIVITAS BERPIKIR
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 7
FITRA GUS MANTI
MAYALIANA
TASSYA RAMAYANI
KELAS : JIP-2

PRODI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN
TAHUN AKADEMIK 2018/2019

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan atas bagi kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami tak akan dapat menyelesaikan makalah kami tepat pada waktunya. Dan tak lupa, sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpah kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Psikologi Umum pada semester I dengan mengangkat tema “Aktivitas Berpikir”. Diharapkan, makalah ini akan dapat menambah pengetahuan pembaca tentang aktifvtas berpikir.
Mungkin dalam penyusunan makalah ini, terdapat banyak kesalahan di dalamnya, maka dari itu kami harapkan kritik serta saran yang membangun sehingga di kemudian hari akan menjadi lebih baik. Kami berharap agar makalah ini akan bermanfaat bagi pembaca.


Medan, 11 November 2018
Disusun oleh,


Kelompok 7

DAFTAR ISI
Hal
KATA PENGANTAR.................................... i 
DAFTAR ISI.................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................... 1
B. Rumusan Masalah................................. 1
C. Tujuan...................................................... 1
BAB II AKTIVITAS BERPIKIR
A. Definisi Berpikir.................................... 2
B. Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Berpikir..........................................................4
C. Pemecahan Masalah............................. 5
D. Kemampuan Berpikir dan hubungan nya dengan kemampuan lain................. 6
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan............................................. 7
B. Saran......................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA...................................... 8

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap hari, saat menjalani berbagai aktivitas kita sering kali melakukan pengambilan keputusan, membuat rencana, menyimpulkan dan menjelaskan berbagai hal dalam dunia mental kita. Untuk melakukan semua hal tersebut manusia akan melakukan kegiatan berpikir. Berpikir adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak. Kegiatan berpikir juga melibatkan perasaan dan kehendak manusia. Di dalam kegiatan berpikir, kita mempergunakan akal. Hasil pemikiran itu kadang terlahirkan dengan bahasa. Adapun yang disebut intelegensi ialah suatu kemampuan jiwa kita untuk menyesuaikan diri dengan situasi baru, dengan menggunakan alat-alat berfikir.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian berpikir?
2. Apa faktor yang mempengaruhi berpikir?
3. Bagaimana berpikir dalam pemecahan masalah?
4. Bagaimana kemampuan berpikir dan hubungan nya dengan kemampuan lain?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian berpikir.
2. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi berpikir.
3. Untuk mengetahui bagaimana berpikir dalam pemecahan masalah.
4. Untuk mengetahui bagaimana kemampuan berpikir dan hubungan nya dengan kemampuan lain.
BAB III
AKTIFITAS BERPIKIR
A. Defini Berpikir
Berpikir ialah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak. Aktivitas berpikir juga melibatkan seluruh pribadi manusia dan juga melibatkan perasaan dan kehendak manusia. Memikirkan sesuatu berarti mengarahkan diri pada objek tertentu, menyadari kehadirannya seraya secara aktif menghadirkannya dalam pikiran kemudian mempunyai gagasan atau wawasan tentang objek tersebut.
Berpikir juga berarti berjerih payah secara mental untuk memahami sesuatu yang dialami atau mencari jalan keluar dari persoalan yang sedang dihadapi. Dalam berpikir juga termuat kegiatan meragukan dan memastikan, merancang, menghitung, mengukur, mengevaluasi, membandingkan, menggolongkan, memilah-milah atau membedakan, menghubungkan, menafsirkan, melihat kemungkinan-kemungkinan, yang ada, membuat analisis dan sintesis, menalar atau menarik kesimpulan.
Kita semua berpikir, tetapi dengan cara yang berbeda-beda. Misalnya, sebagian anak tumbuh dengan kemahiran “alami” dalam bidang angka-angka, namun sebagian anak lainnya mempunyai kemahiran “bagus dalam kata-kata”. Sebagian pria kerap mengatakan bahwa wanita cenderung berpikir “secara tidak logis”. Sebagian wanita suka mengatakan bahwa pria cenderung “tidak berperasaan’’. Hal itu disebabkan oleh faktor genetic, usia, jenis kelamin dan lain sebagainya.
Pendapat para ahli psikologi mengenai definisi berpikir bervariasi. Para ahli psikologi memandang berpikir dari persp ektif yang berlainan. Menurut Plato berpikir adalah kelangsungan tanggapan-tanggapan ketika subjek berpikir pasif. Plato beranggapan bahwa berpikir adalah berbicara dalam hati. Sehubungan dengan pendapat Plato ini, ada yang  berpendapat bahwa berpikir adalah aktivitas ideasional (wordwoth dan Marquis, dalam Suryabrata, 1995: 54) 
Biasanya, kegiatan berpikir dimulai ketika muncul keraguan dan pertanyaan untuk dijawab atau berhadapan dengan persoalan atau masalah yang memerlukan pemecahan masalah. Seperti dikemukaaan oleh Charles s. Pierce, dalam berpikir ada dinamika gerak dari adanya gangguan suatu keraguan (irritation of double) atas kepercayaan atau keyakinan yang selama ini dipegang, lalu terangsang untuk melakukan penyelidikan(incuiry), kemudian diakhiri (paling tidak sementara waktu) dalam pencapaian suatu keyakinan baru.(the attainment of belief). 
Pada hakikatnya, berpikir merupakan ciri utama bagi manusia untuk membedakan antara manusia dan makhluk lain. Berpikir disebut juga sebagai proses bekerjanya akal, manusia dapat berpikir karena manusia berakal. Akal merupakan pusat sebagai sifat hakikat, sedangkan makhluk hidup sebagai dzat, sehingga manusia dapat dijelaskan sebagai makhluk yang berakal. Akal merupakan salah satu unsur kejiwaan manusia untuk mencapai kebenaran dan kebaikan. Dengan akal inilah, manusia dapat berpikir untuk mencari kebenaran yang hakiki.
Secara umum kegiatan berpikir dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu berpikir asosiatif dan berpikir terarah. 
1. Berpikir asosiatif 
Berpikir asosiatif adalah proses dimana suatu ide merangsang timbulnya ide lain. Jalan pikiran dalam proses berpikir asosiatif tidak ditentukan atau diarahkan sebelumnya, jadi ide-ide timbul secara bebas, jenis berpikir asosiatif adalah:
a. Asosiatif bebas, satu ide akan menimbulkan ide mengenai hal lain, yaitu hal apa saja tanpa ada batasnya. Misalnya, ide tentang makanan dapat merangsang timbulnya ide tentang restoran atau dapur.
b. Asosiatif terkontrol, suatu ide tertentu akan menimbulkan ide mengenai hal lain dalam batas-batas tertentu. Misalnya, ide tentang “membeli mobil’ akan merangsang ide tentang harga mobil, pajakmobil dan sebagainya
c. Melamun, yaitu mengkhayal dengan bebas, sebebas-bebasnya tanpa batas, juga mengenai hal yang tidak realistis.
d. Mimpi, ide-ide tentang berbagai hal, yang timbul secara tidak disaari pada waktu tidur.  
e. Berpikir autistik, yaitu proses berpikir yang salangat selektif, jalan pikiran sangat dipengaruhi oleh pendapat dan pandangan diri pribadi tanpa menghiraukan keadaan sekitar. Hal ini sering dilakukan oleh para seniman dalam menciptakan karya seninya.

2. Berpikir terarah
Berpikir terarah, yaitu proses berpikir yang sudah ditentukan sebelumnya dan diarahkan kepada sesuatu, bisanya diarahkan kepada rumusan masalah dan pemecahan masalah nya, jenis berpikir terarah adalah:
a. Berpikir kritis, yaitu membuat keputusan atau pemilihan terhadap suatu keaadan.
b. Berpikir kreatif, yaitu berpikir untuk menemukan hubungan-hubungan baru antara berbagai hal, menemukan pemecahan baru dari suatu masalah, menemukan sistem baru dan sebagainya. 

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Berpikir
Ada 2 faktor yang mempengaruhi aktivitas berpikir yaitu faktor eksternal dan faktor internal.
1. Faktor eksternal
Berikut merupakan beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi aktivitas berpikir
a. Agama
Agama menuntun hidup manusia terhadap aturan yang diturunkan oleh Tuhan melalui Nabi. Agama Islam menempatkan ilmu dan berpikir merupakan pekerjaan ilmiah. Tanpa bimbingan agama kita akan berpikir secara tidak rasioanl, atheis, mudah putus asa, kecewa, dan penuh ragu.
b. Budaya 
Masyarakat tradisional mengandalkan alam untuk hidup  sehngga mereka selalu menjaga keseimbangan alam dengan pola piker yang masih mempercayai takhayul dan kekuatan supranatural. Manusia mulai berpikir untuk mengolah dan mengeksploitasi alam dari hasil observasi atau pengamatan tentang kondisi alam tersebut.
c. Bahasa
Bahasa merupakan suatu simbol yang digunakan dalam berkomunikasi. Simbol ini dapat berupa bunyi dan gerakan. Bahasa membentuk sarana berpikir ilmiah dan sarana komunikasi ilmiah yang mengekspresikan sebuah ide melalui bahasa.
d. Matematika dan statistika 
Matematika mengajarkan manusia untuk berpikir secara logis dan kuantitatif (berkaitan dangan angka). Sedangkan statistika mengajarkan kita untuk berpikir secara ilmiah dengan cara meringkas data, berpikir dan menarik kesimpulan.
e. Lingkungan
Lingkungan memberikan rangsangan kepada manusia untuk berbuat dan berpikir. Bila suatu lingkungan menerapkan berpikir logis dan ilmiah maka akan menghasilkan masyarakat yang logis dan ilmiah. 
2. Faktor internal
Berikut merupakan benerapa faktor internal yang mempengaruhi aktivitas berpikir.
a. Kesehatan fisik
Proses berpikir dan proses perkembangan seseorang dipengaruhi oleh kesehatan fisik jika seseorang mengalami gangguan fisik seperti kurang gizi, sakit kronis, cacat dapat menyebabkan gangguan berpikir.
b. Kemampuan otak
Setiap orang memiliki kemampuan otak untuk berpikir yang berbeda-beda. Bisa jadi karena faktor hereditas(keturunan) atau seseorang yang berusaha untuk mengasah kecerdasan otaknya dengan giat belajar.
c. Mental 
Gangguan mental seperti depresi dapat mengakibatkn seseorang tidak dapat berpikir secara ilmiah. 

C. Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah (problem solving) adalah sebuah usaha untuk menemukan cara yang tepat untuk mencapai suatu tujuan ketika tujuan tersebut tidak langsung dapat diraih. Berikut merupakan langkah-langkah dalam pemecahan masalah
1. Menemukan dan membatasi masalah.
Banyak masalah-masalah di dunia yang tidak terdefinisikan dengan baik atau rancu. Tidak mungkin satu orang dapat memecahkan semua masalah tersebut. Jadi kita harus menemukan dan membuat batasa permasalahan dengan berdasarkan rumusan masalah.
2. Mengembangkan strategi-strategi pemecahan masalah yang baik.
Sesudah menemukan dan membatasi masalah kita harus mengembangkan strategi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Berikut merupakan metode dalam mengembangkan strategi pemecahan masalah:
a. Membuat tujuan-tujuan lebih sederhana.
b. Algoritma yaitu seperti rumus-rumus, intruksi,  menguji segala kemungkinan solusi.
3. Mengevaluasi solusi-solusi.
Evaluasi solusi-solusi, setelah kita berhasil memecahkan sebeuah masalah, kita harus menguji keefektifan dari hasil pemecahan masalah apakah gal itu dapat membantu atau tidak.
4. Memikirkan kembali dan mendefinisikan kembali masalah dan solusi yang dihasilkan seiring waktu.
Seiring berjalan nya waktu kita kita juga harus memikirkan kembali masalah dan solusi yang kita temukan secara berkala. Seorang penyelesai masalah yang baik lebih termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya.

D. Kemampuan Berpikir dan hubungan nya dengan kemampuan lain
Selain dalam kemampuan dalam pemecahan masalah berpikir juga berkaitan dengan kemampuan lain yaitu penalaran dan pengambilan keputusan.
1. Penalaran 
Penalaran adalah aktivitas mental yang mengubah suatu informasi menjadi kesimpulan tertentu. Penalaran terlibat dalam proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Penalaran adalah Sebuah keterampilan yang sering dikaitkan dengan berpikir kritis. Ada dua bentuk penalaran yaitu sebagai berikut:
a. Penalaran induktif, melibatkan penalaran dari hal yang spesifik ke masalah yang umum.
b. Penalaran deduktif, penalaran yang diawali  dari hal-hal umum ke hal-hal yang lebih spesifik.
2. Pengambilan keputusan 
Pengambilan keputusan melibatkan proses mengevaluasi beberapa alternatif dan membuat pilihan diantara alternatif yang ada. Pikirkan semua keputusan yang harus kita ambil dalam kehidupan kita. Apakah saya harus mengambil jurusan biologi atau psikologi? Apakah sebaiknya memantapkan diri dalam berkarier sebelum berkeluarga? Dan lain sebagainya. 


BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berpikir ialah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak. Aktivitas berpikir juga melibatkan seluruh pribadi manusia dan juga melibatkan perasaan dan kehendak manusia. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi berpikir yaitu faktor eksternal yang meliputi Agama, budaya, bahasa, matematika (statistika) dan lingkungan. Selajutnya faktor internal meliputi, kesehatan fisik, kemampuan otak, dan mental. Pemecahan masalah (problem solving) adalah sebuah usaha untuk menemukan cara yang tepat untuk mencapai suatu tujuan ketika tujuan tersebut tidak langsung dapat diraih. Selain dalam kemampuan dalam pemecahan masalah berpikir juga berkaitan dengan kemampuan lain yaitu penalaran dan pengambilan keputusan.
B. Saran
Sesuai kesimpulan diatas sebaiknya kita sebagai manusia harus berpikir secara  kritis dan kreatif. Kita juga harus menggunakan langkah-langkah yang tepat dalam proses pemecahan masalah dan cermat dalam pengambilan keputusan. Agar kita dapat mencapai suatu tujuan yang kita impikan dengan tepat.
DAFTAR PUSTAKA
A. King, Laura,2012. Psikologi Umum Sebuah Pandangan Apresiasif. Jakarta: Salemba Humanika.
Damanik, Dede. Analisis Berpikir Kritis dan Berpikir Ilmiah. Jurnal Online Pendidikan Volume 2 No. 1. Medan : 2013.
Rukminto, Isbandi.1994. Psikologi, Pekerjaan Sosial dan Ilmu Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Sobur, Alex. 2011. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.
Sujanto, Agus.2009. Psikologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara.
Wade, Carole.2008. Psikologi. Jakarta: Erlangga.

  




Comments

Popular posts from this blog

Makalah tentang Siklus Transfer Informasi

Makalah tentang Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih (Good and Clean Governance)

Laporan Analisa Film Hacker (2016)