MAKALAH KOMPONEN STBI: INDEXING DAN MATCHING

 

KOMPONEN STBI: INDEXING DAN MATCHING

 

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 2

DINA NOVITA

MAYALIANA

SAMIA POHAN

SITI AIMATUL MAHMUDA

SRIWAHYUNI PASARIBU

KELAS: JIP-2

 

 

Gambar terkait

 

 

 

 

 

PRODI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN

TAHUN AKADEMIK 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan atas  bagi kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami tepat pada waktunya. Tak lupa, sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpah kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah STBI (Sistem Temu Balik Informasi) pada semester V dengan mengangkat tema “Komponen STBI: Indexing dan Matching”. Diharapkan, makalah ini dapat menambah pengetahuan pembaca tentang Komponen STBI: Indexing dan Matching.

Mungkin dalam penyusunan makalah ini, terdapat banyak kesalahan di dalamnya, maka dari itu kami harapkan kritik serta saran yang membangun sehingga di kemudian hari akan menjadi lebih baik. Kami berharap agar makalah ini akan bermanfaat bagi pembaca.

 

 

Medan, 31 Desember 2020

Disusun oleh,

 

 

Kelompok 2


 

DAFTAR ISI

Hal

KATA PENGANTAR................................................................................................................ i

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN                                                                                      

A.    Latar Belakang...................................................................................................................... 1

B.     Rumusan Masalah................................................................................................................. 1

C.     Tujuan .................................................................................................................................. 1

BAB II Literasi Informasi Sebagai Strategi Penelusuran Informasi Online

A.    Defenisi Indexing dan Matching ......................................................................................... 2

B.     Konsep Indexing................................................................................................................... 3

C.     Konsep Matching....................................................................................................................

BAB III PENUTUP               

A.    Kesimpulan.............................................................................................................................

B.     Saran.......................................................................................................................................

C.     DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Sistem temu balik informasi merupakan proses pencarian kembali informasi sesuai dengan kebutuhan pencari informasi. Dalam proses perolehan informasi pencari merumuskan pertanyaan (query) atau menggunakan istilah-istilah berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan. Adapun komponen-komponen sistem temu balik informasi menurut Hasugian (2008: 14) antara lain, Pengguna, Query, Dokumen, Indeks Dokumen (Indexing) dan (Pencocokan/ Matcher Fungtion (Matching). Dalam makalah kami fokus pembahasnnya adalah pada Indexing dan Matching.  Indeks (Indexing) adalah daftar istilah atau kata (list of terms). Dokumen yang dimasukkan/disimpan dalam database diwakili oleh indeks, Indeks itu disebut indeks dokumen. Pencocokkan istilah (matching) yang dimasukkan oleh pengguna dengan indeks dokumen yang tersimpan dalam database adalah dilakukan oleh mesin komputer. Komputerlah yang melakukan proses pencocokkan itu dalam waktu yang sangat singkat sesuai dengan kecepatan memory dan processing yang dimiliki oleh komputer itu. Dari beberapa uraian di atas disimpulkan bahwa sistem temu balik informasi memiliki komponen-komponen penyusun yang paling sedikit terdiri dari tiga bagian yaitu dokumen, pencari informasi dan proses pencocokan atau penghubung antara dokumen dan pencari informasi. Dan lebih rincinya sistem temu balik informasi terdiri atas lima komponen yaitu pengguna, query, dokumen, indeks dokumen dan pencocokan. Pentingnya mempelajari komponen-komponen dalam Sistem temu balik Informasi (STBI) adalah untuk meningkatkan kualitas pustakawan agar mampu mengelolah perpustakaan sehingga proses pencarian informasi dapat dilakukan dengan mudah.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apakah defenisi STBI?

2.      Bagaimana konsep Indexing?

3.      Bagaimana konsep Matching?

C.    Tujuan

1.      Untuk mengetahui definisi STBI.

2.      Untuk mengetahui. konsep Indexing

3.      Untuk mengetahui konsep Matching.


 

BAB II

KOMPONEN STBI: INDEXING DAN MATCHING

A.    Pengertian STBI

            Sistem temu balik informasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk menyediakan dan memasok informasi bagi pemakai sebagai jawaban atas permintaan atau berdasarkan kebutuhan pemakai. Hasugian (2006: 2) menyatakan bahwa “pada dasarnya sistem temu balik informasi adalah suatu proses untuk mengidentifikasi, kemudian memanggil (retrieve) suatu dokumen dari suatu simpanan (file), sebagai jawaban atas permintaan informasi”. Lancaster dalam Hardi (2006: 1) menyatakan bahwa “temu kembali informasi sebagai suatu proses pencarian dokumen dengan menggunakan istilah luas untuk mengidentifikasi dokumen yang berhubungan dengan subjek tertentu”. Artinya dalam proses penemuan informasi perlu digunakan istilah-istilah tertentu. Tague-Sutcliffe dalam Hasugian (2006: 3) menyatakan bahwa, “Tujuan utama sistem temu kembali informasi adalah untuk menemukan dokumen yang sesuai dengan kebutuhan informasi pengguna secara efektif dan efisien, sehingga dapat memberikan kepuasan baginya”.

            Ada beberapa fungsi utama sistem temu balik informasi seperti yang dinyatakan Chowdhury (1999: 3) bahwa ada tujuh fungsi utama sistem temu balik informasi yang antara lain adalah:

1.      Untuk mengidentifikasi informasi (sumber informasi) yang relevan dengan bidang-bidang yang sesuai dengan minat dan tujuan komunitas pemakai;

2.      Untuk menganalisis isi dari sumber informasi (dokumen);

3.      Untuk merepresentasikan isi dan sumber informasi yang telah dianalisis dengan cara yang sesuai untuk kemudian menyesuaikannya dengan permintaan pemakai;

4.      Untuk menganalisis permintaan-permintaan pemakai dan merepresentasikannya ke dalam bentuk yang disesuaikan, untuk disesuaikan dengan database;

5.      Untuk menyesuaikan pernyataan penelusuran dengan database;

6.      Untuk menemukan informasi yang relevan;

7.      Untuk membuat penyesuaian kebutuhan pada dasar sistem arus balik dari pemakai.

            Dari uraian diatas disimpulkan bahwa sistem temu balik informasi merupakan proses pencarian kembali informasi sesuai dengan kebutuhan pencari informasi. Dalam proses perolehan informasi pencari merumuskan pertanyaan (query) atau menggunakan istilah-istilah berkaitan dengan informasi yang dibutuhkan.


B. Konsep Indexing

Indeks adalah bahasa yang digunakan di dalam sebuah buku konvensional untuk mencari informasi berdasarkan kata atau istilah yang mengacu ke dalam suatu halaman. Dengan menggunakan indeks si pencari informasi dapat dengan mudah menemukan informasi yang diinginkannya. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap STBI ialah pengindeksan dokumen. Pengindeksan (indexing) mencakup proses pencatatan ciri-ciri dokumen, analisis isi, klasifikasi maupun pembuatan entri ke dalam bahasa indeks. Tujuan pengindeksan ialah untuk memungkinkan ditemukannya dokumen yang relevan dengan pertanyaan (query) dengan tepat.

Kegiatan pengideksan akan menghasilkan indeks. Meadow (1992: 69-70) mengemukakan bahwa indeks adalah merupakan cantuman dari bermacam-macam atribut yang diharapkan dapat digunakan sebagai dasar pencarian dokumen. Jika atribut tersebut berupa subjek, maka indeks yang mewakilinya disebut sebagai indeks subjek. Sedangkan bila atribut tersebut berupa pengarang, maka indeks yang mewakilinya disebut sebagai indeks pengarang. Umumnya kegiatan pengindeksan adalah berupa pengindeksan subjek, namun dalam kenyataannya di perpustakaan indeks subjek dan pengarang sama-sama digunakan dalam STBI. [1]

Indeks di perpustakaan berfungsi sebagai sarana untuk menunjukkan kepada penelusur dokumen-dokumen yang potensial relevan dengan permintaannya. Sarana itu sering disebut sebagai wakil dari dokumen yang dimiliki, yaitu berupa katalog perpustakaan. Dengan demikian, fungsi indeks pada database maupun perpustakaan pada prinsipnya adalah sama yaitu sebagai sarana temu balik.

Tujuan utama pengindeksan ialah untuk membentuk representasi dari dokumen dalam bentuk yang sesuai untuk dicantuman dalam berbagai tipe database (Lancaster, 1998: 1). Indeks sebagai representasi dari dokumen diharapkan dapat menggambarkan isi atau subjek yang terkandung di dalam dokumen tersebut, sehingga dapat ditemukan kembali melalui istilah (index term) yang digunakan.

Pada dasarnya ada dua jenis bahasa indeks yaitu bahasa alamiah (natural language) dan kosa kata terkendali (controlled vocabulary). Bahasa alamiah adalah bahasa dari dokumen yang diindeks. Biasanya bahasa tersebut merupakan bahasa yang tidak terkendali (uncontrolled vocabulary). Bahasa alamiah ini umum digunakan dalam komunikasi dan penulisan ilmiah, yang banyak dipakai oleh pengarang (Lancaster, 1986: 159). Sedangkan kosa kata terkendali dapat berupa indeks subjek, pengarang, judul maupun dalam tesaurus. Ditinjau dari sisi STBI, tesaurus adalah suatu daftar pengendali (authority list) dari istilahistilah khusus yang digunakan dalam STBI tertentu. Akan tetapi bila ditinjau dari segi fungsinya tesaurus adalah sarana pengawasan istilah yang digunakan untuk penerjemahan bahasa alamiah dokumen ke bahasa yang terkendali. Tesaurus berisi sejumlah istilah indeks dengan menggunakan bahasa yang terkendali, sehingga sering disebut juga dengan bahasa terkendali (controlled language). Tujuan utama tesaurus adalah juga untuk memudahkan temu kembali dokumen, dan juga untuk mencapai konsistensi dalam pengindeksan dokumen pada STBI.

Dalam pengindeksan kosa kata terkendali seperti tesaurus, istilah yang digunakan untuk menyatakan kandungan atau isi suatau dokumen telah dibakukan dalam suatu daftar indeks yang disusun secara alfabetis, misalnya dalam Sears List of Subject Heading, Library of Congress Subject Heading, Macro Economics Thesaurus, DDC Index, dan sebagainya. Sedangkan dalam pengindeksan bahasa alamiah, pengindeksan dilakukan pada semua istilah baik dari judul, abstrak, maupun dari teks lengkap (full text) dokumen, terkecuali stop word atau daftar kata umum yang tidak digunakan dalam penelusuran (Rowley, 1992: 272). Semua istilah indeks yang dihasilkan adalah bergantung kepada bahasa dokumen itu sendiri, dan semuanya itu dapat merupakan representasi dari dokumen itu. Mengingat volume pengindeksan dalam bahasa alamiah ini sangat besar, maka pengindeksan ini biasanya dilakukan oleh komputer.

Pada sistem temukembali informasi, indeks ini nantinya yang digunakan untuk merepresentasikan informasi di dalam sebuah dokumen. Adapun tahapan dari pengindeksan adalah sebagai berikut:

1.      Pharsing, adalah pengambilan kata-kata dari kumpulan dokumen.

2.      Stoplist yaitu proses pembuangan kata buang seperti: tetapi, yaitu, sedangkan, dan sebagainya.

3.      Stemming yaitu proses penghilangan/ pemotongan dari suatu kata menjadi bentuk dasar.

4.      Term weighting danInverted File yaitu proses pemberian bobot pada istilah. [2]

 



[1] Hassugian, Jonner. 2006. Penggunaan Bahasa Alamiah dan Kosa Kata Terkendali dalam Sistem Temu Balik Informasi Berbasis Teks. Medan: Universitas Sumatera Utara

[2] Putung, Karter D. 2016. Penerapan Sistem Temu Kembali Informasi Pada Kumpulan Dokumen Skripsi. Universitas Sam Ratulangi: Manado

Comments

Popular posts from this blog

Makalah tentang Siklus Transfer Informasi

Makalah tentang Tata Kelola Pemerintahan yang Baik dan Bersih (Good and Clean Governance)

Laporan Analisa Film Hacker (2016)